Selasa, 23 Januari 2018

Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia sesudah Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung. Sebagai salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai jumlah penduduk yang hampir mencapai 2 juta jiwa dan siang hari bisa mencapai 2,5 juta jiwa. Bahkan, Area Metropolitan Kedungsapur (Kendal, Demak, Ungaran Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Purwodadi Kabupaten Grobogan) dengan penduduk sekitar 6 juta jiwa, merupakan Wilayah Metropolis terpadat keempat, setelah Jabodetabek (Jakarta), Gerbangkertosusilo (Surabaya), dan Bandung Raya. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan Semarang ditandai pula dengan munculnya beberapa gedung pencakar langit di beberapa sudut kota. Sayangnya, pesatnya jumlah penduduk membuat kemacetan lalu lintas di dalam Kota Semarang semakin macet. Kota Semarang dipimpin oleh wali kota Hendrar Prihadi, S.E, M.M dan wakil wali kota Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu. Kota ini terletak sekitar 558 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya, atau 621 km sebalah barat daya Banjarmasin (via udara). Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di barat.Luas Kota 373.67 km2.






Makanan khas Bali:

1.Tahu Gimbal


Tahu gimbal adalah makanan khas Semarang yang terdiri tahu goreng, gimbal, tempe, irisan kol dan disiram dengan sambal kacang. Gimbal adalah udang yang digoreng dengan tepung. Gimbal ini rasanya gurih, manis, dan juga pedas. yang sering jadi rujukan adalah di Warung Tahu Gimbal Lumayan, atau sering juga disebut dengan nama Tahu Gimbal Pak Man atau Tahu Gimbal Plampitan, karena letaknya memang di Jalan Plampitan Semarang, tidak jauh dari dengan Hotel Quest. Warung tidak terlalu besar, sekitar untuk 10 orang, karena itu tidak heran jika terlihat antrean di warung ini.Yang khas dari Tahu Gimbal Lumayan adalah porsinya yang cukup besar dan udang pada gimbalnya besar-besar, sehingga menambah cita rasa menu ini. Warung ini setiap hari buka mulai pukul 11.00 hingga menu yang disediakan habis. Karena sebaiknya datang saat siang hari atau waktu makan siang agar tidak kehabisan. 


2.Tahu Pong


Selain tahu gimbal, tahu pong juga merupakan makanan khas Semarang. Tahu pong adalah tahu goreng yang garing dan gurih. Saat digigit, tahu ini tidak berisi apapun atau kosong (kopong). Oleh sebab itu, tahu ini dinamakan tahu pong.Tahu Pong enak disantap saat panas. Lalu dicocol petis udang yang encer, berteman acar dan ulekan kasar cabai hijau. Rasanya sungguh membuat ketagihan. Harga seporsi tahu ini adalah Rp 6 ribu saja. Anda bisa menemukan penjual tahu pong di Simpang Lima, atau yang terkenal adalah di Jl Gajah Mada, berseberangan dengan Gereja Bethel.


3.Babat Gongso


Babat Gongso adalah salah satu kuliner Semarang yang wajib dicoba bagi traveler pecinta babat. Anda bisa menemukannya di Nasi Goreng Pak Karmin, Jl Pemuda (Samping Jembatan Mberok), dekat kantor pos kota lama, Semarang. Selain nasi goreng babat, babat gongso di sini terkenal dengan rasanya yang khas.Babat gongso adalah potongan Babat dan juga jeroan lainnya, seperti ati, limpa, paru atau iso, yang dimasak dengan bumbu kecap yang kental. Rasa manis dan pedas begitu terasa. Tak hanya itu, babat ini sangat empuk. Untuk satu porsinya dipatok harga Rp 25 ribu. Cukup mahal, tapi rasanya tak akan pernah Anda lupakan. Top markotop! 


4.Lumpia

 
  Semarang identik dengan lumpia. Ya, Lumpia Semarang adalah jajanan yang paling diburu traveler saat berkunjung ke sana. Tak sulit untuk mencari jajanan yang satu ini. Biasanya traveler berburu lumpia di sekitar Jalan MT Haryono.Di antara begitu banyaknya pedagang lumpia, ada satu toko lumpia yang sangat laris, dan bahkan populer hingga ke mancanegara, yakni toko Lumpia Semarang Gang Lombok No. 11. Konon, keluarga pemilik toko tersebut adalah yang pertama kali membuat lumpia Semarang.


5.Nasi Ayam


Nasi Ayam Semarang mirip-mirip dengan nasi liwet khas kota Solo. Nasi Ayam ini berupa sajian nasi putih yang terasa gurih karena dimasak dengan santan, yang disantap dengan suwiran daging ayam, sambal goreng labu siam dan krecek, tahu bacem atau tahu putih, dan telur pindang lalu diguyur dengan kuah santan. Harga satu porsi dibanderol dengan harga Rp. 10.000,- hingga Rp. 15.000,-. Cukup murah bukan? Salah satu yang direkomendasikan adalah nasi ayam Bu Wido. Bu Wido membuka warung kecil di JL Melati Selatan. Dengan pengalaman lebih dari setengah abad membuat Bu Wido dikenal sebagai salah satu maestro dalam meracik ayam Semarang. 


6.Bandeng Presto


Siapa yang tidak suka dengan bandeng presto? Ini adalah ikan bandeng yang dimasak dalam panci bertekanan tinggi, atau disebut presto. Bandeng presto menjadi oleh-oleh favorit wisatawan dari Semarang. Sebabnya, bandeng presto dikemas dalam kemasan kedap udara dan awet bermingu-minggu jika disimpan dalam kulkas.Ada banyak toko bandeng presto yang dapat Anda temukan di jalan Pandanaran Semarang, salah satu yang terkenal ialan Bandeng Juwana. Harganya sekitar Rp 20-30 ribu untuk per kilogramnya. Biasanya bandeng presto nikmat disantap dengan nasi hangat dan sambal khususnya. Maknyus! 


7.Pisang Plenet


Pisang Plenet adalah jajanan khas Semarang yang enak namun saat ini sudah jarang ditemukan. Pisang plenet merupakan pisang kepok yang dibakar di atas arang, kemudian ditekan dengan papan kecil sehingga bentuknya menjadi pipih. Pisang yang digunakan haruslah pisang kepok raja yang memiliki rasa manis dan berwarna kuning. Pisang plenet yang dijual di gerobak-gerobak memiliki berbagai pilihan rasa, antara lain keju, coklat, atau nanas. Ada juga yang hanya ditaburi gula halus. Pisang plenet ini dapat dijumpai di Jalan Pemuda dekat Gedung Lawang Sewu dan pusat jajajan toko Sri Ratu. Jam buka biasanya menjelang sore hari hingga tengah malam. Satu tangkup pisang plenyet dijual dengan harga sekitar Rp 4.000. Murah meriah banget bukan?


8.Roti Ganjel Rel


Roti gandjel rel ini mirip dengan roti gambang. Teksturnya padat dan agak alot. Dinamakan roti gandjel rel karena bentuknya yang mirip dengan bantalan rel kereta api. Roti ganjel rel merupakan sajian wajib dalam acara ‘dugderan’ atau pawai sebelum bulan puasa.Pada hari biasa, Anda akan sedikit kesulitan menemukan roti ini di pasaran. Namun tak perlu khawatir, di pusat oleh-oleh Jalan Pandanaran, terdapat toko yang menyediakan roti ini untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Harganya sekitar Rp. 20.000,- per kotak. 


0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Blog Archive