
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara dan kota terbesar di Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan beberapa nama di antaranya Sunda Kelapa, Jayakarta, dan Batavia. Di dunia internasional Jakarta juga mempunyai julukan J-Town, atau lebih populer lagi The Big Durian karena dianggap kota yang sebanding New York City (Big Apple) di Indonesia.
Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²),
dengan penduduk berjumlah 10.187.595 jiwa (2011). Wilayah metropolitan
Jakarta (Jabodetabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Asia Tenggara atau urutan kedua di dunia.
Sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan, Jakarta merupakan
tempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan swasta, dan
perusahaan asing. Kota ini juga menjadi tempat kedudukan lembaga-lembaga
pemerintahan dan kantor sekretariat ASEAN. Jakarta dilayani oleh dua bandar udara, yakni Bandara Soekarno–Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, serta tiga pelabuhan laut di Tanjung Priok, Sunda Kelapa, dan Ancol.

Makanan khas Jakarta:
1.Kerak Telor
Untuk yang pertama, kamu mungkin sudah tidak asing dengan makanan
ini. Namanya kerak telor. Makanan khas Betawi ini bisa dikatakan sebagai
ikon kuliner Jakarta yang dikenal oleh orang-orang dari luar kota
Jakarta. Kerak telor sendiri adalah makanan yang dibuat dari bahan dasar
berupa beras ketan putih, telur ayam atau telur bebek, ebi kering,
bawang goreng, dan diberi bumbu halus dari campuran kelapa sangrai, cabe
merah, garam, gula, merica, jahe, dan kencur.
Kerak telor dimasak
dengan cara yang unik. Biasanya panganan ini dimasak dalam wajan kecil
tanpa menggunakan minyak. Saat dibakar dengan arang, kerak telor yang
sudah setengah matang akan dibalik bersama dengan wajannya. Perihal
rasanya, kerak telor akan memberikan pengalaman baru bagi lidah kamu.
Rasa kerak telor yang gurih dengan tekstur beras ketan yang legit akan
membuat kamu betah berlama-lama untuk mengunyahnya.
2.Biji Ketapang
Untuk mengisi waktu luang, orang Jakarta mempunyai cemilan khas yakni
kue biji ketapang. Saat menjelang lebaran, biasanya banyak orang yang
membuat biji ketapang untuk dimakan sendiri ataupun dijual. Camilan ini
sangat cocok disuguhkan ketika ada tamu dadakan. Selain Jakarta, biji
ketapang juga bisa ditemukan di daerah-daerah lain dengan penggunaan
bahan yang beragam. Khusus di Jakarta, biji ketapang biasanya dibuat
dari tepung terigu yang dicampur dengan kelapa muda.
Saat digigit,
biji ketapang biasanya akan renyah, tergantung seberapa mahir
pembuatnya. Kalau kamu penasaran untuk mencoba biji ketapang yang gurih
dan manis, mungkin akan kesulitan untuk menemukannya apabila tidak
berada dalam momen puasa atau menjelang lebaran. Kalau kamu sangat ingin
mencobanya, maka tak ada salahnya untuk belajar membuat sendiri. Kue
ini mudah dibuat dan tidak memerlukan bahan-bahan yang sulit dicari.
3.Geplak Betawi
Dari tekstur dan tampilannya, makanan khas Betawi yang satu ini mirip
seperti tape yakni lembut dan tampak seperti dibaluri bedak. Tapi untuk
rasanya, geplak betawi mempunyai cita rasa manis, sedangkan tape
rasanya asam. Kue khas Betawi ini sekarang sudah langka. Kehadiran kue
geplak betawi biasanya ada di saat pesta pernikahan di mana kue ini akan
dijadikan kue pengantar pengantin pada pesta pernikahan adat betawi.
Kamu
mungkin penasaran, kenapa kue ini dinamakan geplak. Dari penuturan
sebagian warga yang pernah membuatnya, kue ini dibuat dengan cara diaduk
pakai tangan dan setengah dipukul. Karena dipukul maka lahirlah nama
geplak betawi. Kue ini bisa tahan hingga satu minggu. Kalau mau lebih
awet, kue ini bisa disimpan di dalam lemari pendingin. Kalau kamu mau
membelinya, kue ini dijual dengan harga mulai dari Rp50.000 sampai
Rp100.000.
4.Dodol Betawi
Dodol memang bukan makanan asli Betawi, namun di Jakarta, terkenal
dengan salah satu dodolnya yang bernama dodol betawi. Dari segi
tampilan, mungkin dodol betawi tampak kurang menarik. Warnanya yang
hitam kecokelatan kurang mengundang selera, tapi tidak dengan rasanya
yang bervariasi yakni ketan putih, ketan hitam, dan durian. Dodol betawi
bukanlah makanan yang bisa didapatkan setiap hari. Kehadirannya hanya
pada saat Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, atau pada pesta-pesta khas
Betawi.
Dodol betawi menjadi makanan khas Betawi yang paling
diburu oleh mereka yang tak tinggal di Jakarta, biasanya para pekerja
yang ditugaskan ke luar kota dan kebetulan kota tujuannya tersebut
adalah Jakarta. Dodol betawi dipasarkan dengan harga yang beragam, namun
cenderung tinggi. Hal tersebut disebabkan oleh proses pembuatan dodol
yang tak mudah, tak sebentar, dan memerukan tenaga ekstra untuk
mengaduknya. Karena hal tersebut pula dodol betawi tak bisa dibuat oleh
sembarangan orang.
5.Asinan Betawi
Di Indonesia, terkenal dua jenis asinan yakni asinan Bogor dan asinan
Betawi. Asinan bogor umumnya menggunakan buah-buahan tropis dan jarang
yang menggunakan sayur. Sementara asinan betawi lebih sering ditemukan
berisikan sayur-sayuran seperti sawi, kembang kol, tauge, selada, kacang
tanah goreng, dan tahu putih. Kuah dari asinan betawi berupa bumbu
kacang yang segar karena dicampur dengan cuka dan cabai.
Asinan
betawi termasuk kuliner khas Betawi yang disukai oleh para pecinta
kuliner Jakarta. Selain enak dan menyegarkan, asinan betawi juga
tergolong makanan yang menyehatkan karena banyak mengandung
sayur-sayuran. Sebagai pelengkap makan, asinan betawi biasanya
ditambahkan dengan kerupuk mie kuning. Di Jakarta, banyak penjual asinan
di pinggir jalan. Untuk harganya, asinan betawi biasa dibandrol dengan
harga jual mulai dari Rp.10.000 hingga Rp20.000.
6.Akar Kelapa
Betawi tak hanya terkenal dengan biji ketapangnya, tetapi ada juga
kue kering khas Betawi lainnya yang tak kalah enak dan berkarakter yakni
akar kelapa. Kue akar kelapa adalah panganan ringan yang biasanya
disajikan bersama makanan ringan lain, seperti rengginang dan kacang
goreng. Selain di Jakarta, kue akar kelapa juga banyak diproduksi dan
dijual di daerah Bekasi yang menurut Wikipedia menjadi produsen terbesar
akar kelapa.
Tapi modern kini, kue akar kelapa semakin tergerus
oleh zaman. Penikmat kue ini mulai berkurang sehingga produksinya pun
tidak semasif zaman dulu. Kalau kamu belum pernah mencobanya, kue akar
kelapa mempunyai bentuk yang mirip dengan akar kelapa. Rasa dari kue
akar kelapa ini manis bercampur gurih. Orang Betawi biasanya menyantap
kue akar kelapa sebagai camilan untuk teman minum teh atau kopi hangat
di sore hari. Pada saat-saat tertentu, lebaran misalnya, kue ini menjadi
salah satu camilan yang paling diburu, terutama oleh anak-anak.
7.Bir Pletok
Bagi mereka yang tinggal jauh dari Jakarta mungkin asing dan
memandang negatif dengan minuman ini. Kalau kamu juga mengira kalau bir
pletok adalah minuman yang memabukkan karena tersemat kata “bir”, maka
hal itu salah besar. Meskipun bernama bir, tapi bir pletok sama sekali
bebas alkohol. Minuman khas Betawi ini juga bernasib sama dengan kue
akar kelapa yakni semakin langka didapati. Tak sembarangan tempat
menjualnya.
Bir pletok sendiri biasa dikonsumsi oleh masyarakat
Betawi pada malam hari sebagai penghangat. Selain menghangatkan, bir
pletok juga bersifat menyegarkan karena dibuat dari paduan sejumlah
rempah seperti jahe, daun pandan wangi, dan serai. Warna yang dimiliki
oleh bir pletok tercipta dari tambahan kayu secang yang memberikan warna
merah ketika diseduh dengan air panas. Lagi-lagi, meski bernama bir,
minuman ini tidak mengandung zat adiktif. Justru sebaliknya, jika
dikonsumsi minuman ini akan membantu memperlancar aliran darah.
8.Kembang Goyang
Kue kembang goyang adalah makanan khas Betawi berikutnya yang bisa
kamu coba. Kue ini dinamakan kembang goyang karena bentuknya yang
seperti bunga kembang dan dibuat dengan cara digoyang-goyang di atas
minyak panas hingga adonannya terlepas dari cetakan. Kue ini termasuk
kue tradisional khas Betawi yang paling diminati masyarakat dari
berbagai kota.
Pada mulanya, kue kembang goyang hanya bercita rasa
original dan manis. Tapi semakin ke sini, banyak variasi yang diberikan
pada kembang goyang sehingga rasanya pun semakin beragam. Kue ini
biasanya menjadi hidangan yang disuguhkan oleh warga Betawi untuk
orang-orang yang bertamu ke rumahnya. Dan yang lebih unik lagi, kue ini
biasanya ditempatkan dalam stoples bening agar pesonanya tak tertutup
oleh warna-warna yang terdapat pada stoplesnya.
0 komentar:
Posting Komentar